Site icon Informasi Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman

Tradisi Berebut Kue Apem di Kirab Ageng Wonolelo Sleman: Warisan Budaya yang Menarik dan Penuh Makna

Tradisi Berebut Kue Apem di Kirab Ageng Wonolelo Sleman: Warisan Budaya yang Menarik dan Penuh Makna – Kirab Ageng Wonolelo adalah salah satu tradisi budaya yang sangat dinantikan oleh masyarakat Sleman, Yogyakarta. Tradisi ini tidak hanya menjadi ajang untuk melestarikan budaya, tetapi juga menjadi momen yang penuh dengan kebersamaan dan kegembiraan. Salah satu acara yang paling menarik dalam Kirab Ageng Wonolelo adalah tradisi berebut kue apem. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang tradisi berebut kue apem di Kirab Ageng Wonolelo Sleman, sejarah dan maknanya, serta bagaimana tradisi ini menjadi daya tarik wisata budaya yang unik.

Baca juga : Beasiswa S1 di Luar Negeri untuk Jurusan Teknik Informatika

Sejarah dan Makna Tradisi Berebut Kue Apem

Tradisi berebut kue apem di Kirab Ageng Wonolelo memiliki sejarah yang panjang dan kaya akan makna. Kue apem sendiri adalah kue tradisional yang terbuat dari tepung beras, gula, dan santan, yang kemudian dikukus hingga matang. Kue ini memiliki rasa yang manis dan tekstur yang lembut.

Sejarah Tradisi:

Makna Tradisi:

Proses Pelaksanaan Kirab Ageng Wonolelo

Kirab Ageng Wonolelo adalah rangkaian acara yang melibatkan berbagai kegiatan budaya dan ritual. Berikut adalah proses pelaksanaan Kirab Ageng Wonolelo yang diakhiri dengan tradisi berebut kue apem:

  1. Persiapan Acara:
    • Persiapan Kirab Ageng Wonolelo dimulai beberapa minggu sebelum acara puncak. Masyarakat bergotong royong untuk mempersiapkan segala kebutuhan, seperti dekorasi, perlengkapan kirab, dan kue apem yang akan dibagikan.
  2. Kirab Pusaka:
    • Acara dimulai dengan kirab pusaka, di mana berbagai pusaka dan benda-benda sakral diarak keliling desa. Kirab ini diiringi oleh musik tradisional dan tarian yang menambah semarak suasana.
  3. Doa Bersama:
    • Setelah kirab pusaka, masyarakat berkumpul untuk melakukan doa bersama. Doa ini dipimpin oleh tokoh agama setempat raja mahjong dan bertujuan untuk memohon berkah dan keselamatan bagi seluruh masyarakat.
  4. Pembagian Kue Apem:
    • Acara puncak dari Kirab Ageng Wonolelo adalah pembagian kue apem. Ribuan kue apem yang telah disiapkan sebelumnya dibagikan kepada masyarakat. Masyarakat berebut untuk mendapatkan kue apem, yang diyakini membawa berkah dan rezeki.

Daya Tarik Wisata Budaya

Tradisi berebut kue apem di Kirab Ageng Wonolelo tidak hanya menjadi momen yang dinantikan oleh masyarakat setempat, tetapi juga menjadi daya tarik wisata budaya yang unik. Berikut adalah beberapa alasan mengapa tradisi ini menarik bagi wisatawan:

  1. Keunikan Tradisi:
    • Tradisi berebut kue apem adalah tradisi yang unik dan jarang ditemukan di tempat lain. Keunikan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin menyaksikan dan merasakan langsung pengalaman budaya yang autentik.
  2. Kebersamaan dan Kegembiraan:
    • Suasana kebersamaan dan kegembiraan yang tercipta dalam tradisi ini membuat wisatawan merasa terlibat dan menjadi bagian dari masyarakat setempat. Wisatawan dapat merasakan kehangatan dan keramahan masyarakat Wonolelo.
  3. Pemandangan Budaya:
    • Kirab Ageng Wonolelo juga menampilkan berbagai pemandangan budaya yang menarik, seperti kirab pusaka, tarian tradisional, dan musik gamelan. Wisatawan dapat menikmati keindahan budaya Jawa yang kaya dan beragam.
  4. Kuliner Tradisional:
    • Selain kue apem, wisatawan juga dapat mencicipi berbagai kuliner tradisional lainnya yang disajikan selama acara. Kuliner tradisional ini menambah pengalaman wisata budaya yang lengkap dan memuaskan.

Kesimpulan

Tradisi berebut kue apem di Kirab Ageng Wonolelo Sleman adalah warisan budaya yang menarik dan penuh makna. Dengan sejarah yang panjang dan nilai-nilai kebersamaan yang terkandung di dalamnya, tradisi ini menjadi daya tarik wisata budaya yang unik.

Exit mobile version